Analisis Karakteristik Marshall dari Campuran Aspal Beton Lapis Aus (AC-WC) dengan Penambahan Limbah Styrofoam (Polystyrene) pada Aspal Penetrasi 60/70

Authors

  • Rahmat Tisnawan Universitas Abdurrab
  • Rizki Ramadhan Husaini Universitas Abdurrab
  • Muhammad Yazid Universitas Abdurrab
  • Ega Marta Saventina Universitas Abdurrab

DOI:

https://doi.org/10.59086/jti.v4i1.892

Keywords:

Aspal Modifikasi, Stayrofoam, Uji Marshall

Abstract

Jalan memegang peranan krusial dalam pembangunan Indonesia, di mana kualitasnya berbanding lurus dengan kelancaran transportasi darat. Material penyusun jalan, terutama aspal dan agregat, menjadi penentu utama kualitas tersebut. Penggunaan aspal murni secara terus-menerus dapat mengancam ketersediaannya, sehingga inovasi penggunaan aspal modifikasi menjadi penting. Aspal modifikasi melibatkan pencampuran aspal dengan material lain untuk mengurangi penggunaannya. Salah satu material yang berpotensi sebagai campuran aspal adalah styrofoam, yang dikenal ringan, kaku, tembus cahaya, dan ekonomis. Pemanfaatan styrofoam sebagai campuran didasari oleh ketersediaannya yang melimpah namun pemanfaatannya yang masih terbatas. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk menguji pengaruh penambahan styrofoam terhadap karakteristik Marshall campuran aspal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi styrofoam 6% menghasilkan nilai flow terendah (2,70 mm) dan nilai Marshall Quotient (MQ) tertinggi (986,60 Kg/mm), memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi II. Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 6,5% menghasilkan nilai stabilitas 1317,4 Kg, flow 3,47 mm, MQ 380,02 Kg/mm, VMA 15,71%, VFA 79,64%, dan VIM 3,32%, juga memenuhi persyaratan. Secara keseluruhan, variasi styrofoam 6% dan 8% dengan kadar aspal optimum 6,5% menunjukkan karakteristik Marshall yang memenuhi klasifikasi Bina Marga. Sementara variasi 10% dan 12% tidak sepenuhnya memenuhi persyaratan. Kesimpulannya, variasi styrofoam 6% dan 8% berpotensi menjadi campuran yang baik untuk aspal modifikasi, memenuhi standar yang ditetapkan

References

Binamarga. (2018a). Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan jasa pelaksanaan konstruksi BAB VII, Spesifikasi Umum 2018 Revisi II Divisi 6. Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Jakarta.

Binamarga. (2018b). Spesifikasi Umum 2018 Revisi II Divisi 6 Perkerasan Beraspal. Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta.

Lebang, J. R., Rachman, R., & Alpius. (2022). Pengaruh Penambahan Limbah Styrofoam Terhadap Karakteristik Campuran AC-WC. Paulus Civil Engineering Journal, 4(2), 289–297. https://doi.org/10.52722/pcej.v4i2.458

Nasot, M., & B, A. M. (2022). Pengaruh penambahan styrofoam terhadap Karakteristik marshall pada lapisan aspal beton AC-WC. 2(2), 10–18.

Pasapan, R. M., Ali, N., & Rachman, R. (2021). Pengaruh Styrofoam sebagai Bahan Tambah dalam Campuran Laston Lapis Antara. Paulus Civil Engineering Journal, 3(4), 646–654. https://doi.org/10.52722/pcej.v3i4.345

Putri, E. E. (2016). Tinjauan Subtitusi Styrofoam Pada Aspal Pen. 60/70 Terhadap Kinerja Campuran Asphalt Concrete - Wearing Course (Ac-Wc). Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 105–114.

Sulianti, I., Ibrahim, I., Subrianto, A., Monita, A., & Medici, M. (2019). Karakteristik Marshall Pada Campuran Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) Dengan Penambahan Styrofoam. Forum Mekanika, 8(2), 51–62. https://doi.org/10.33322/forummekanika.v8i2.653

Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.

Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Granit. Bandung.

Downloads

Published

2025-03-30

How to Cite

Tisnawan, R., Husaini, R. R., Yazid, M., & Saventina, E. M. (2025). Analisis Karakteristik Marshall dari Campuran Aspal Beton Lapis Aus (AC-WC) dengan Penambahan Limbah Styrofoam (Polystyrene) pada Aspal Penetrasi 60/70. Impression : Jurnal Teknologi Dan Informasi, 4(1), 83–89. https://doi.org/10.59086/jti.v4i1.892

Issue

Section

Articles