Pengaruh Usia, Perawatan Dan Penggunaan Gedung Terhadap Tingkat Kerusakan Bangunan Dan Biaya Rehabilitasi

Authors

  • Musa Rannu Universitas Sangga Buana YPKP
  • Anton Soekiman Universitas Sangga Buana YPKP
  • Chandra Afriade Siregar Universitas Sangga Buana YPKP

DOI:

https://doi.org/10.59086/jti.v4i3.1153

Keywords:

Age, Maintenance, Building Use, Level of Damage, Rehabilitation Costs

Abstract

ermasalahan kerusakan bangunan sekolah memberikan dampak luas, tidak hanya pada aspek fisik dan kenyamanan proses belajar mengajar, tetapi juga pada kebutuhan biaya rehabilitasi yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh usia bangunan, perawatan gedung, dan penggunaan ruang kelas terhadap tingkat kerusakan bangunan, serta mengidentifikasi hubungan antara tingkat kerusakan dan biaya rehabilitasi pada 12 SMK Negeri dan Swasta di Kota Cirebon. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis verifikatif berbantuan SPSS dan melibatkan 60 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia bangunan dan perawatan gedung berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kerusakan ruang kelas, sedangkan penggunaan ruang kelas tidak memberikan pengaruh signifikan. Perawatan gedung menjadi variabel yang memiliki kontribusi pengaruh terbesar (35,7%), diikuti usia bangunan (34%), dan penggunaan ruang kelas (27,1%). Secara simultan, ketiga variabel tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat kerusakan. Rata-rata tingkat kerusakan ruang kelas sebesar 36,55%, dengan rentang kerusakan 13,30% hingga 50,21%, dan rata-rata kebutuhan biaya rehabilitasi mencapai Rp107.385.050,22. Analisis korelasi menunjukkan hubungan sangat kuat antara tingkat kerusakan bangunan dan biaya rehabilitasi (r = 0,981), yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kerusakan, semakin besar biaya rehabilitasi yang diperlukan.
 
The problem of school building damage has a broad impact, not only on the physical aspects and comfort of the teaching and learning process, but also on the need for significant rehabilitation costs. This study aims to analyze the influence of building age, building maintenance, and classroom use on the level of building damage, as well as identify the relationship between the level of damage and rehabilitation costs in 12 public and private vocational schools in Cirebon City. The research method uses a quantitative approach with verification analysis assisted by SPSS and involving 60 respondents. The results show that building age and building maintenance have a positive and significant effect on the level of classroom damage, while classroom use does not have a significant effect. Building maintenance is the variable with the largest contribution (35.7%), followed by building age (34%), and classroom use (27.1%). Simultaneously, these three variables are proven to have a significant effect on the level of damage. The average level of classroom damage is 36.55%, with a range of damage from 13.30% to 50.21%, and the average rehabilitation cost reaches Rp107,385,050.22. Correlation analysis shows a very strong relationship between the level of building damage and rehabilitation costs (r = 0.981), which indicates that the higher the level of damage, the greater the rehabilitation costs required.
 

References

Abdullah, S., Wahab, N. A., & Zainon, N. (2017). Relationship between building occupancy rate and maintenance performance in educational institutions. Journal of Facilities Management, 15(4), 384–398.

Ahmad, A. (2017). Perawatan gedung dalam menjaga fungsi bangunan. Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 19(2), 45–53.*

Ali, A. S., & Wen, Y. C. (2011). Building maintenance strategy: A sustainable approach. Procedia Engineering, 20, 283–289.

Ali, A. S., Kamaruzzaman, S. N., & Salleh, H. (2009). The effect of building maintenance on building performance. International Journal of Facilities Management.

Alkhaly, Y. R. (2016). Penilaian kerusakan pada gedung kantor Jasa Raharja Lhokseumawe.

Aryani, L. (2019). Evaluasi tingkat kerusakan bangunan sekolah di perkotaan. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.

Azizi, N. A., Rahmat, M. H., & Ghani, M. K. (2015). Causes of building defects: A study on school buildings in Malaysia. Procedia Engineering, 20, 144–151.

Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Jakarta: BPS.

Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 03-1733-2004: Tata cara evaluasi kerusakan bangunan untuk penilaian tingkat kerusakan. Jakarta: BSN.

Campbell, J. D., & Jardine, A. K. S. (2001). Maintenance excellence: Optimizing equipment life-cycle decisions. Marcel Dekker.

Chew, M. Y. L. (2004). Building maintenance management in Singapore: Performance and research needs. Structural Survey Journal.

Chudley, R., & Greeno, R. (2016). Building maintenance and services. In Building construction handbook (11th ed.). Routledge.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2006). Pedoman teknis rumah dan bangunan gedung tahan gempa. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tentang pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008 tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

Devina, P. I., Waluyo, R., & Puspasari, V. H. (2023). Analisis estimasi biaya perawatan bangunan. Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN), 1(2), 58–68.

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud RI. (2016). Jurnal Direktorat Jenderal PAUDDIKDASMEN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

FEMA. (2002). Rapid visual screening of buildings for potential seismic hazards (FEMA 154). Federal Emergency Management Agency.

Hening, P. R. K. (2021). Analisis tingkat kerusakan dan estimasi biaya pemeliharaan bangunan gedung Rusunawa Putri Universitas Jember. Universitas Jember.

Horner, R. M. W., El-Haram, M. A., & Munns, A. K. (1997). Building maintenance strategy: A new management approach. Journal of Quality in Maintenance Engineering.

Ibrahim, H. B. (2003). Rencana dan estimate real of cost. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ismail, Z., Majid, T. A., & Abdul Rahman, A. (2018). Maintenance management practices in public school buildings in Malaysia. International Journal of Building Pathology and Adaptation, 36(1), 22–40.

Ismanto. (2017). Penentuan prioritas kegiatan perawatan bangunan gedung sekolah negeri di Kota Blitar. Universitas Brawijaya.

Kawedar, H. P. (2020). Analisis tingkat kerusakan dan estimasi biaya pemeliharaan bangunan gedung Rusunawa Putri Universitas Jember. Journal of Applied Civil Engineering and Infrastructure Technology, 23–30.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. (2022). Panduan verifikasi bantuan revitalisasi sekolah dasar. Jakarta: Kemendikbud RI.

Kempa, M. (2018). Analisis tingkat kerusakan bangunan gedung sekolah menengah pertama (SMP) di Maluku. Universitas Pattimura.

Kurniawan, D. (2018). Klasifikasi tingkat kerusakan bangunan gedung berdasarkan visualisasi lapangan. Jurnal Teknik Sipil, 14(2), 101–108.

Kurniawan, D., Zin, R. M., & Ismail, M. (2022). Determinant factors of safety impact to the school buildings in West Sumatera-Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1022(1), 012010.

Lee, R., & Scott, D. (2015). Total building performance: The impact of usage intensity. Facilities, 33(9/10), 556–570.

Lubis, F., & Apriani, W. (2021). Analisis tingkat kerusakan bangunan gedung asrama atlet Sport Centre Rumbai. Jurnal Teknik, 15(2), 166–173.*

Made, P. (2015). Menyusun estimasi biaya proyek. Yogyakarta: Teknosain.

Mahadi, M. R., Yusof, M. A., & Abdullah, N. A. G. (2017). Impact of building defects on maintenance cost. Journal of Building Performance, 8(1), 34–42.

Mulyono, H. (2020). Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil. Universitas Diponegoro.

Nor Azmi, M., & Abdul Razak, A. (2020). Effectiveness of maintenance management system on building performance. Journal of Facilities Management, 18(2), 101–117.

Oktavia, H., Suyoso, H., & Nuring, N. (2020). Analisis tingkat kerusakan dan estimasi biaya pemeliharaan bangunan gedung Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil dan Lingkungan, 4(1), 22–30.

Pemerintah Indonesia. (1980). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.

Pemerintah Indonesia. (2002). Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Pemerintah Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24 Tahun 2008 tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung.

Pemerintah Indonesia. (2009). Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pemerintah Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2010 tentang pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan gedung.

Pemerintah Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum.

Pemerintah Indonesia. (2019). SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019 Bangunan tahan gempa.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 57 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2024.

Prasetyo, D. (2021). Pengaruh intensitas penggunaan gedung terhadap kebutuhan rehabilitasi sekolah. Jurnal Infrastruktur Pendidikan, 3(2), 45–54.

Prawiro, D. (2019). Manajemen perawatan bangunan. Jakarta: Andi Publisher.

Rahmawati, & Santosa. (2021). Analisis faktor yang mempengaruhi kerusakan dan estimasi biaya rehabilitasi sekolah dasar di Kota Semarang.

Rakhmawati, A., & Pranoto, H. (2019). Evaluasi intensitas perawatan gedung sekolah terhadap tingkat kerusakan bangunan. Jurnal Karya Teknik Sipil, 8(1), 22–29.

Rasyid, M., Harahap, S., & Rambe, M. R. (2021). Analisa kerusakan rumah tinggal ditinjau dari struktur tanah di Desa Batang Pane, Kec. Halongonan Timur, Kab. Padang Lawas Utara. Statika, 4(2), 41–50.

Richard. (1987). Longman dictionary of applied linguistics. Longman.

Rilatupa, J., & Simatupang, S. (2020). Identifikasi kerusakan pada gedung gereja Suara Kebenaran Injil (GSKI Perdatam) di Jakarta Selatan. Jurnal Comunità Servizio, 2(2), 458–464.

Santoso, A. (2018). Evaluasi tingkat pemanfaatan gedung sekolah menengah. Jurnal Teknik Bangunan, 10(2), 112–119.

Setyawan, R. (2019). Faktor penyebab kerusakan bangunan gedung. Jurnal Riset Teknik Sipil, 7(1), 55–63.

Shohet, I. M. (2003). Building evaluation methodology for setting maintenance priorities in hospital buildings. Construction Management and Economics.

Sudikno Mertokusumo. (1991). Mengenal hukum (suatu pengantar). Yogyakarta: Liberty.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Teras Jurnal. (n.d.). Jurnal Teknik Sipil Palangka Raya, 3(1), 95–102.

Wahyudi, M., & Syahril, R. (2020). Analisis kerusakan bangunan gedung pada sekolah dasar negeri di Kota Bandung. Jurnal Infrastruktur, 8(1), 33–41.

Wijaya, B. (2020). Strategi perawatan bangunan sekolah untuk efisiensi biaya rehabilitasi. Jurnal Riset Teknik Infrastruktur, 5(3), 14–21.

Yusof, M. A., Abdullah, S., & Zainon, N. (2016). Building condition assessment framework: A review. Journal of Facilities Management, 14(3), 265–278.

Yusuf, A. (2021). Analisis kerusakan gedung sekolah menengah dan estimasi biaya rehabilitasi. Jurnal Rekayasa Sipil.

Zulkarnain, R., & Mulyadi, H. (2019). Dampak penggunaan gedung sekolah terhadap tingkat kerusakan bangunan. Jurnal Riset Teknik Sipil, 7(1), 34–40.

Downloads

Published

2025-12-15

How to Cite

Rannu, M., Soekiman, A., & Siregar, C. A. (2025). Pengaruh Usia, Perawatan Dan Penggunaan Gedung Terhadap Tingkat Kerusakan Bangunan Dan Biaya Rehabilitasi. Impression : Jurnal Teknologi Dan Informasi, 4(3), 540–550. https://doi.org/10.59086/jti.v4i3.1153